News Mamasa – Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh Aliansi Mahasiswa Toraja dan Mamasa (AMTM) yang terdiri dari sejumlah organisasi mahasiswa di Makassar. Mereka menggelar aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk membantu para korban kebakaran yang terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini berlangsung di beberapa titik strategis, seperti Jalan Perintis Kemerdekaan dan area kampus di Makassar. Aksi tersebut melibatkan puluhan mahasiswa dengan membawa kotak donasi dan spanduk bertuliskan “Peduli Korban Kebakaran Mamasa”.
Baca Juga : 2 Tahun Longsor di Marinding Dibiarkan, Warga Tana Toraja Bertaruh Nyawa Lewati Jalur Licin
Koordinator aksi, Yohanis Toding, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian nyata mahasiswa terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. “Kami tidak bisa tinggal diam. Saudara-saudara kita di Mamasa sedang berduka, dan kami ingin sedikit meringankan beban mereka,” ujarnya, Selasa (22/10/2025).
Bentuk Bantuan: Dari Donasi Hingga Logistik
Selain melakukan penggalangan dana di jalanan, aliansi ini juga membuka donasi daring melalui media sosial dan rekening khusus bantuan. Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membeli kebutuhan mendesak bagi para korban, seperti bahan makanan, pakaian layak pakai, serta perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang terdampak.
“Sebagian bantuan akan kami kirim langsung ke lokasi bersama relawan lokal. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan posko kebencanaan agar bantuan tepat sasaran,” jelas Yohanis.
Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswi asal Toraja, Maria Langi, menambahkan bahwa kegiatan sosial semacam ini menjadi ajang mempererat solidaritas antar daerah. “Toraja dan Mamasa punya hubungan budaya yang dekat. Saat ada musibah seperti ini, kami merasa terpanggil untuk saling membantu,” ujarnya.
Kolaborasi dengan Komunitas dan Relawan Lokal
Aliansi Mahasiswa Toraja dan Mamasa juga menggandeng beberapa komunitas sosial di Sulawesi Selatan untuk memperluas jangkauan bantuan. Mereka menyiapkan program “Gerakan 10 Ribu untuk Mamasa”, yang mengajak masyarakat umum menyumbang minimal Rp10.000 untuk membantu korban kebakaran.
Selain itu, para mahasiswa juga merencanakan kegiatan pasca-bantuan berupa dukungan psikososial dan pengajaran sukarela bagi anak-anak korban kebakaran. “Kami ingin bantu mereka tidak hanya dalam bentuk materi, tapi juga semangat dan motivasi agar bisa bangkit kembali,” tutur Maria.
Harapan untuk Terus Menumbuhkan Semangat Kepedulian
Melalui aksi ini, Aliansi Mahasiswa Toraja dan Mamasa berharap semangat solidaritas mahasiswa dan masyarakat tetap hidup di tengah tantangan sosial. “Kebersamaan dan empati adalah kunci kekuatan kita. Semoga gerakan kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak,” kata Yohanis menutup pernyataan.
Bantuan yang terkumpul direncanakan akan disalurkan secara bertahap dalam dua pekan ke depan, dengan pengawasan langsung dari perwakilan mahasiswa dan relawan setempat.









