News Mamasa – Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat menerima laporan kejadian tanah longsor di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, pada Minggu (27/10/2025) malam.

Peristiwa tersebut dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Mamasa sejak sore hari. Berdasarkan laporan awal dari BPBD Kabupaten Mamasa, material longsor berupa tanah dan batu menutupi sebagian ruas jalan poros penghubung antara Desa Tabulahan dan Desa Rantepao.
Baca Juga : Gubernur SDK Pimpin Rapat Usulan Inpres Jalan Daerah 2026, Dorong Pemerataan Pembangunan di Sulbar
Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muh. Hatta, membenarkan adanya laporan kejadian tersebut.
“Kami menerima laporan dari petugas lapangan BPBD Mamasa sekitar pukul 21.00 WITA. Longsor menutup sebagian badan jalan dan membuat akses kendaraan sempat terganggu,” ujarnya, Senin (28/10/2025).
Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Akses Terganggu
Hingga Senin pagi, tidak ditemukan korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, beberapa kendaraan sempat tertahan karena tebalnya timbunan material di jalan. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat telah dikerahkan untuk melakukan pembersihan dengan alat berat.
“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Mamasa untuk menurunkan satu unit ekskavator ke lokasi. Prioritas utama saat ini adalah membuka kembali akses jalan dan memastikan keamanan warga,” tambah Hatta.
Selain menimbun jalan, longsor juga dilaporkan merusak sebagian lahan pertanian warga di lereng perbukitan. Petugas masih mendata kerugian material akibat kejadian tersebut.
BPBD Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
BPBD Sulbar mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, terutama di wilayah perbukitan Mamasa, agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan berdasarkan prakiraan BMKG.
“Kami mengingatkan warga agar tidak beraktivitas terlalu dekat dengan tebing atau lereng curam, terutama saat hujan lebat. Petugas desa juga diminta aktif memantau kondisi sekitar,” jelas Hatta.
Koordinasi Cepat Antarlembaga
Pusdalops BPBD Sulbar terus melakukan koordinasi dengan Mamasa dan pemerintah kecamatan Tabulahan untuk mempercepat penanganan di lapangan. Tim reaksi cepat (TRC) juga disiagakan untuk membantu evakuasi bila kondisi memburuk.
“Kami sudah menyiapkan posko sementara dan logistik dasar jika dibutuhkan relokasi sementara bagi warga terdampak,” kata Hatta.
Dengan sigapnya koordinasi dan respon cepat dari petugas di lapangan, situasi di Kecamatan Tabulahan kini mulai berangsur normal. Warga diimbau tetap waspada dan melaporkan setiap perkembangan kondisi tanah atau pergerakan lereng kepada aparat setempat.









