News Mamasa — Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis pagi dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Indonesia sejak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dimulai. Kedatangan Lula disambut langsung oleh Presiden Prabowo dengan upacara kenegaraan penuh kehormatan di halaman Istana Merdeka.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, terutama pertanian, energi hijau, dan ketahanan pangan. Setelah acara penyambutan, kedua kepala negara dijadwalkan meninjau Modern Bio Green (MBG) — fasilitas pengolahan energi hijau dan pangan nasional yang menjadi salah satu proyek unggulan pemerintahan Prabowo–Gibran.
Baca Juga : Kabar TNI AD Bakal Diperkuat Black Hawk, Ini Respons Menhan dan Panglima
Upacara Penyambutan yang Hangat dan Penuh Simbol Persahabatan
Presiden Lula tiba sekitar pukul 09.00 WIB dan disambut dengan penghormatan pasukan, dentuman meriam kehormatan, serta pengibaran bendera kedua negara. Suasana upacara berlangsung khidmat namun hangat, menandai hubungan diplomatik yang telah terjalin selama lebih dari 70 tahun antara Indonesia dan Brasil.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Lula dan menegaskan komitmen Indonesia memperkuat hubungan strategis dengan negara Amerika Latin tersebut. “Brasil dan Indonesia memiliki kesamaan dalam komitmen terhadap kemandirian pangan, energi hijau, serta pembangunan berkelanjutan. Kami ingin kerja sama ini terus diperkuat,” ujar Prabowo.
Bahas Kerja Sama Ketahanan Pangan dan Energi Hijau
Salah satu agenda utama pertemuan bilateral adalah peningkatan kerja sama dalam pengembangan bioenergi dan teknologi pertanian berkelanjutan. Brasil, sebagai salah satu produsen bioetanol terbesar di dunia, dianggap sebagai mitra strategis bagi Indonesia yang tengah mengembangkan program Modern Bio Green (MBG) sebagai pilar ketahanan energi nasional.
Presiden Lula menyambut baik inisiatif Indonesia tersebut. “Kami melihat Indonesia sebagai mitra penting di Asia untuk membangun ekonomi hijau yang adil dan berkelanjutan. Brasil siap berbagi pengalaman dalam pengelolaan lahan, energi terbarukan, dan teknologi pertanian tropis,” katanya.
Agenda Tinjauan ke MBG dan Penandatanganan Nota Kesepahaman
Usai pertemuan di Istana, kedua presiden dijadwalkan meninjau langsung fasilitas MBG di Cikampek, Jawa Barat. Kunjungan tersebut sekaligus menjadi simbol kolaborasi konkret dalam bidang riset dan inovasi energi hijau antara Indonesia dan Brasil.
Di sela kunjungan, kedua negara juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama teknologi pertanian dan energi nabati. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Pertanian Indonesia dan Menteri Lingkungan Hidup Brasil.
Perkuat Diplomasi Selatan–Selatan
Kunjungan kenegaraan ini menandai semakin eratnya hubungan diplomatik antara dua negara berkembang besar di belahan selatan dunia. Presiden Prabowo menilai kemitraan Indonesia–Brasil dapat menjadi contoh konkret diplomasi Selatan–Selatan yang saling menguatkan.
“Indonesia dan Brasil sama-sama negara tropis dengan potensi besar. Jika kita bersatu dalam inovasi dan solidaritas, dunia akan melihat bahwa negara-negara selatan mampu menjadi pelopor pembangunan hijau,” tutur Prabowo.
Kunjungan Presiden Lula dijadwalkan berlangsung selama dua hari dan akan ditutup dengan forum bisnis yang mempertemukan pelaku industri energi dan pertanian dari kedua negara.
