News Mamasa — Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat (Dispar Sulbar) terus berupaya mengoptimalkan layanan berbasis digital untuk mempercepat pengembangan pariwisata daerah. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui pembahasan dan penerapan Aplikasi SIMARASA (Sistem Informasi Manajemen Pariwisata Sulawesi Barat), yang dirancang untuk mempermudah pengelolaan data dan promosi destinasi wisata di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Drs. Muhammad Jamil, menjelaskan bahwa aplikasi ini akan menjadi wadah terpadu bagi pemerintah, pelaku usaha pariwisata, serta masyarakat dalam mengakses berbagai informasi terkait objek wisata, event budaya, hingga potensi ekonomi kreatif di Sulbar.
Baca Juga : BPBD Sulbar Hadiri Rapat Pengharmonisasian Ranpergub Rencana Penanggulangan Bencana Daerah 2025–2029
“Lewat SIMARASA, kita ingin menghadirkan layanan digital yang cepat, transparan, dan mudah diakses. Ini bagian dari komitmen Dispar Sulbar untuk menjawab tantangan era digital,” ujar Jamil dalam rapat koordinasi internal di Mamuju, Senin (14/10).
Integrasi Data Pariwisata dan Promosi Digital
Aplikasi SIMARASA akan berfungsi sebagai sistem manajemen yang mengintegrasikan berbagai data kepariwisataan — mulai dari jumlah kunjungan wisatawan, potensi objek wisata, fasilitas pendukung, hingga statistik pelaku usaha pariwisata. Dengan sistem ini, pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil keputusan berbasis data (data-driven policy).
Menurut Jamil, digitalisasi data wisata juga akan membantu promosi destinasi Sulawesi Barat secara lebih efektif, terutama melalui kolaborasi dengan platform media sosial dan portal pariwisata nasional.
“Kami ingin setiap destinasi di Sulbar memiliki jejak digital yang kuat. Dengan data yang terkelola baik, promosi bisa dilakukan lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan kunjungan wisatawan,” tambahnya.
Dorong Kolaborasi dengan Kabupaten dan Pelaku Wisata
Dispar Sulbar juga mengundang partisipasi aktif dari seluruh Dinas Pariwisata kabupaten untuk memanfaatkan dan mengisi data di aplikasi SIMARASA. Kolaborasi lintas daerah dianggap penting agar sistem ini bisa berfungsi maksimal dan menjadi basis pengambilan kebijakan bersama.
“Kami mendorong kabupaten untuk aktif menginput data dan memanfaatkan fitur yang ada. Aplikasi ini bukan hanya untuk provinsi, tetapi untuk seluruh daerah di Sulbar,” jelas Jamil.
Selain pemerintah, pelaku usaha pariwisata juga diajak berpartisipasi. Melalui SIMARASA, pengelola hotel, agen perjalanan, dan pelaku ekonomi kreatif bisa memperluas jangkauan pasar secara digital.
Langkah Nyata Menuju Smart Tourism
Penerapan aplikasi SIMARASA sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menuju Smart Tourism Region, yaitu konsep pariwisata cerdas yang mengandalkan inovasi, teknologi, dan partisipasi masyarakat.
“Transformasi digital bukan pilihan, tapi kebutuhan. Kita harus menyesuaikan diri dengan tren baru di industri pariwisata global,” ujar Jamil.
Dispar Sulbar juga berencana mengadakan pelatihan penggunaan aplikasi bagi operator pariwisata di setiap kabupaten, agar pemanfaatannya lebih merata dan optimal.
Harapan Masyarakat dan Dampak Ekonomi
Melalui sistem digital seperti SIMARASA, pemerintah berharap pengelolaan pariwisata di Sulbar semakin efisien, transparan, dan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.
“Kalau data wisata kita kuat, promosi jalan, dan koordinasi lancar, maka efeknya akan langsung terasa di ekonomi masyarakat,” tutup Jamil.









