News Mamasa — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Mamasa menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TB), Kamis (9/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari program strategis pemerintah daerah untuk mempercepat pencapaian target Sulbar Bebas TB 2030.
Baca Juga : TP PKK dan Dinas Kesehatan Sulbar Kolaborasi Perkuat Program PASTIPADU di Mamasa
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nurul Aini, menyampaikan bahwa kegiatan edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan dan pengobatan TB sejak dini. Ia menegaskan, kolaborasi lintas sektor, terutama dengan TP PKK, menjadi kunci utama dalam memperluas jangkauan informasi kesehatan hingga tingkat keluarga.
“Pencegahan TB harus dimulai dari rumah. TP PKK punya peran penting karena mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat di akar rumput,” ujar dr. Nurul.
Edukasi TB Fokus pada Pencegahan dan Terapi Tepat Sasaran
Dalam kegiatan yang dihadiri puluhan kader kesehatan, guru, serta tokoh masyarakat tersebut, narasumber dari Dinkes Sulbar memberikan penjelasan mengenai pola penularan, gejala awal, dan langkah-langkah pencegahan TB.
>Selain itu, juga dilakukan sosialisasi terkait Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) yang dapat diberikan kepada anggota keluarga yang berisiko tinggi tertular TB, termasuk anak-anak dan lansia.
“Dengan terapi pencegahan, kita bisa menghentikan rantai penularan TB di lingkungan rumah tangga,” jelas dr. Ria Mardiana, salah satu pemateri dari Dinkes Sulbar.
Peserta juga mendapat pelatihan singkat tentang cara mengenali gejala TB, pentingnya menyelesaikan pengobatan hingga tuntas, serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengurangi risiko penyakit.
TP PKK Mamasa Siap Dukung Pencegahan TB dari Keluarga
Ketua TP PKK Kabupaten Mamasa, Ny. Elisabet Tandigau, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program Dinkes Sulbar dengan melibatkan seluruh kader PKK hingga tingkat desa.
Menurutnya, edukasi kesehatan keluarga merupakan tanggung jawab bersama untuk menciptakan masyarakat Mamasa yang sehat dan produktif.
“Kami siap menjadi mitra aktif pemerintah dalam menyebarluaskan informasi pencegahan TB. Kader PKK akan menjadi jembatan antara tenaga kesehatan dan warga desa,” kata Elisabet.
Ia juga mengajak masyarakat agar tidak takut memeriksakan diri ketika mengalami gejala batuk menahun. Karena deteksi dini merupakan langkah penting untuk menyembuhkan penyakit TB.
Menuju Mamasa Sehat dan Bebas TB
Dinkes Sulbar menargetkan seluruh kabupaten di Sulawesi Barat dapat membentuk. Tim Aksi Percepatan Eliminasi TB pada 2025.
>Program ini akan memperkuat kolaborasi antara tenaga kesehatan, tokoh agama. Organisasi perempuan, dan dunia pendidikan untuk meningkatkan deteksi dini dan pengobatan pasien TB di seluruh wilayah.
“Kita ingin Sulbar jadi provinsi yang tangguh melawan TB. Butuh sinergi semua pihak untuk mewujudkannya,” tutup dr. Nurul Aini.









