News Mamasa — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa melakukan peninjauan langsung ke lokasi tanah longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah perbukitan, Jumat (31/10/2025). Longsor tersebut menimpa sejumlah titik jalan penghubung antar desa dan mengakibatkan akses transportasi sempat terputus.
Kepala Pelaksana BPBD Mamasa, Andarias Tandi, mengatakan bahwa tim reaksi cepat segera diterjunkan begitu menerima laporan dari masyarakat. “Kami langsung turun ke lapangan untuk menilai kondisi kerusakan dan kebutuhan mendesak bagi warga. Fokus utama kami adalah memastikan tidak ada korban jiwa serta membuka akses jalan yang tertimbun material longsor,” ujarnya.
Baca Juga : Akhir Pencarian Panjang di Sungai Mamasa: Korban Hanyut Ditemukan di sungai Belakang Masjid Messawa
Menurut hasil tinjauan awal, material longsoran berupa tanah dan batu menutup sebagian ruas jalan di Desa Balla Tumuka, Kecamatan Balla. Beberapa rumah warga juga dilaporkan terdampak ringan, namun tidak ada laporan korban jiwa. Warga sekitar bergotong royong bersama aparat TNI-Polri untuk membersihkan sisa material longsor menggunakan alat seadanya.
Evakuasi dan Penanganan Darurat
Tim BPBD bersama Dinas PUPR Mamasa kini tengah berkoordinasi untuk menurunkan alat berat ke lokasi terdampak agar proses pembersihan jalan dapat segera dilakukan. “Kami menargetkan akses bisa dibuka dalam waktu singkat agar distribusi logistik dan mobilitas warga tidak terganggu,” kata Andarias.
Selain itu, BPBD juga menyiapkan langkah antisipasi lanjutan berupa pemasangan tanda peringatan di area rawan longsor serta pemantauan curah hujan melalui posko siaga bencana. Petugas mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama di daerah dengan kemiringan tinggi dan kondisi tanah labil.
Pemerintah daerah turut mengapresiasi respon cepat tim gabungan dalam menangani bencana ini. Wakil Bupati Mamasa, Markus Pa’dong, menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama. “Kami menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa untuk terus melaporkan perkembangan kondisi lapangan, agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinasi,” tegasnya.
Upaya Pencegahan Jangka Panjang
Peristiwa tanah longsor ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat upaya mitigasi bencana. BPBD Mamasa berencana melakukan rehabilitasi daerah tangkapan air serta penanaman kembali vegetasi di lereng rawan longsor sebagai langkah pencegahan jangka panjang.
“Bencana seperti ini bisa dikurangi risikonya jika lingkungan sekitar dijaga. Kami juga akan meningkatkan sosialisasi kepada warga terkait pentingnya menjaga hutan dan tidak membuka lahan sembarangan,” tutur Andarias.
Dengan curah hujan yang masih tinggi di wilayah pegunungan Mamasa, masyarakat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan. BPBD menegaskan akan terus siaga 24 jam untuk menerima laporan warga dan memberikan bantuan darurat bila diperlukan.









