, ,

BPBD Sulbar Terima Laporan Kejadian Banjir di Kawasan Hutan Lindung Mamasa

by -43 Views
cek disini

News MamasaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat menerima laporan terjadinya banjir di kawasan hutan lindung Mamasa pada Jumat (25/10/2025).

BPBD Sulbar Terima Laporan Kejadian Banjir di Kawasan Hutan Lindung Mamasa  - Ekspos Sulbar
BPBD Sulbar Terima Laporan Kejadian Banjir di Kawasan Hutan Lindung Mamasa

Banjir tersebut dilaporkan melanda sejumlah titik di Kecamatan Sesena Padang dan Kecamatan Balla setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Kamis malam.

Baca Juga : BPBD Sulbar Dorong Penguatan Sinergi Penanggulangan Bencana melalui Sosialisasi dan Harmonisasi Pergub RPB 2025–2029


Hujan Deras Sebabkan Sungai Meluap

Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Arif, mengatakan banjir dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya beberapa aliran sungai kecil di sekitar kawasan hutan lindung. Debit air yang meningkat dengan cepat mengakibatkan genangan di area pemukiman warga yang berada di dataran rendah.

“Kami menerima laporan dari BPBD Kabupaten Mamasa bahwa banjir melanda dua kecamatan dengan ketinggian air mencapai 60 hingga 120 sentimeter di beberapa titik. Sejumlah rumah warga dan fasilitas umum turut terdampak,” ujar Arif di Mamuju, Sabtu (25/10/2025).

Menurut data sementara, sedikitnya 85 rumah terdampak banjir ringan hingga sedang. Sementara itu, dua jembatan penghubung antar dusun dilaporkan rusak ringan akibat tergerus arus air yang cukup deras. Hingga kini belum ada laporan korban jiwa, namun sejumlah warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.


Tim Reaksi Cepat Dikerahkan ke Lokasi

Menindaklanjuti laporan tersebut, BPBD Sulbar telah mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi terdampak untuk melakukan pendataan dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Tim juga membawa bantuan logistik awal berupa makanan siap saji, tenda darurat, serta peralatan evakuasi.

BPBD Kabupaten Mamasa bersama aparat TNI dan Polri turut membantu proses evakuasi warga di daerah yang sulit dijangkau kendaraan. Selain itu, pemerintah desa setempat juga diminta menyiapkan tempat pengungsian sementara di balai desa.

“Kami fokus pada evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. Setelah itu baru dilakukan asesmen terkait kerusakan infrastruktur dan dampak lingkungan,” jelas Arif.


Faktor Kerusakan Lingkungan Diduga Memperparah Banjir

BPBD Sulbar menduga bahwa kerusakan hutan di sekitar kawasan lindung turut memperparah banjir kali ini. Aktivitas pembukaan lahan dan penebangan liar yang masih terjadi di beberapa titik menyebabkan berkurangnya daya serap tanah terhadap air hujan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mamasa, Yulius Tandisau, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan untuk melakukan peninjauan di area yang rawan longsor dan banjir.

“Kami menduga ada bagian dari hutan lindung yang sudah terbuka akibat aktivitas manusia. Ini harus segera ditindak agar bencana tidak terus berulang,” ujarnya.


Imbauan kepada Warga dan Rencana Mitigasi

BPBD Sulbar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Warga diminta tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai dan lereng yang rawan longsor.

Pemerintah Provinsi Sulbar juga berencana memperkuat upaya mitigasi bencana melalui pembangunan sistem peringatan dini banjir di daerah-daerah rawan, termasuk di Mamasa. Selain itu, edukasi lingkungan kepada masyarakat akan ditingkatkan agar kesadaran menjaga hutan dan daerah resapan air semakin tinggi.

Dengan langkah cepat dan koordinasi lintas sektor, BPBD berharap penanganan banjir di kawasan hutan lindung Mamasa dapat berjalan efektif serta meminimalkan dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.