, ,

Akses Desa Pangandaran Mamasa Terputus Akibat Longsor, Warga Terisolasi Sepekan!

by -49 Views
cek disini

News MamasaHujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, selama beberapa hari terakhir menyebabkan tanah longsor besar di wilayah Desa Pangandaran, Kecamatan Pana, pada awal pekan ini. Akibatnya, akses utama menuju desa tersebut terputus total selama sepekan, membuat ratusan warga terisolasi dan kesulitan mendapatkan pasokan logistik.

Jalan Tertutup Longsor, Ribuan Warga 2 Desa di Mamasa Terisolasi - Bagian 1
Akses Desa Pangandaran Mamasa Terputus Akibat Longsor, Warga Terisolasi Sepekan!

Kepala Desa Pangandaran, Andarias, mengungkapkan bahwa longsor terjadi pada Senin malam (27/10/2025) setelah hujan lebat mengguyur kawasan pegunungan tanpa henti selama lebih dari lima jam. Material longsor berupa batu besar, tanah, dan batang pohon menutupi seluruh badan jalan penghubung Mamasa–Pana.

Baca Juga : Prabowo Jamin Pemerintah Akan Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun Per Tahun

“Sudah seminggu jalan tertutup total. Mobil dan motor tidak bisa lewat. Warga harus berjalan kaki sejauh hampir 3 kilometer untuk mencari bahan makanan,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Ratusan Warga Terdampak dan Kesulitan Logistik

Sekitar 250 kepala keluarga (KK) di Desa Pangandaran kini terdampak langsung akibat terputusnya akses jalan tersebut. Stok bahan pokok mulai menipis, terutama beras, minyak goreng, dan air bersih. Warga terpaksa bergotong royong membersihkan sebagian jalan menggunakan peralatan seadanya.

Namun, kondisi cuaca yang belum stabil dan medan terjal membuat proses pembersihan sangat lambat. Hingga kini alat berat dari pemerintah belum bisa menjangkau lokasi karena jalan menuju titik longsor juga mengalami kerusakan.

“Kami sudah laporkan ke BPBD dan Dinas PUPR. Kami harap segera ada alat berat yang bisa menyingkirkan material longsor,” tambah Andarias.

BPBD Mamasa Turunkan Tim dan Pantau Situasi

Kepala BPBD Mamasa, Yohanes Tandi, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan darurat.

“Kami sudah kirimkan tim ke lokasi bersama TNI-Polri untuk membantu warga. Jalur menuju Pangandaran memang cukup ekstrem, jadi kami masih upayakan pembukaan akses menggunakan alat berat,” jelas Yohanes.

Selain longsor di Pangandaran, beberapa desa di Kecamatan Pana dan Tabulahan juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga sedang, seperti jalan retak dan jembatan yang terancam amblas.

Pemkab Mamasa Minta Warga Tetap Waspada

Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi, mengimbau seluruh masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat curah hujan masih tinggi di wilayah pegunungan Mamasa.

“Kami sudah minta seluruh camat dan kepala desa mengaktifkan posko siaga bencana. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tegas Bupati Ramlan.

Pemerintah Kabupaten Mamasa berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulbar untuk segera mengirimkan alat berat tambahan dan bantuan logistik melalui jalur darurat.

Warga Harap Jalan Segera Terbuka

Warga berharap akses jalan segera dapat dibuka agar aktivitas ekonomi dan pendidikan kembali berjalan normal. Sejumlah pelajar dilaporkan tidak dapat berangkat ke sekolah selama sepekan karena jalur utama tertimbun longsor.

“Anak-anak sudah seminggu tidak sekolah, dan kami juga susah ke pasar. Kami hanya berharap alat berat segera datang,” kata Maria, salah satu warga.

Hingga berita ini diturunkan, pembersihan material longsor masih terus dilakukan secara manual, sambil menunggu bantuan alat berat dari pemerintah kabupaten.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.